SATUAN PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB)


Setiap anak memiliki hak atas keselamatan dan kelangsungan hidup, selain juga hak untuk mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas dan berkesinambungan. Hak-hak ini sering kali terancam tidak terpenuhi akibat bahaya alam dan bahaya terkait teknologi yang menyebabkan terjadinya bencana besar dan kecil. Bencana ini, baik sekala besar, sedang maupun kecil, memberikan dampak terhadap keselamatan dan pendidikan anak-anak. Saat pendidikan menjadi terganggu, pendidikan seorang anak bisa menjadi terputus, kadang terputus selamanya, yang berarti memberikan dampak negatif yang permanen, baik secara ekonomi maupun sosial, terhadap anak tersebut, keluarganya dan komunitasnya.

Untuk sektor pendidikan, dampak terburuk dari sebuah bencana adalah hilangnya nyawa maupun terjadinya cedera parah di sekolah. Terdapat banyak konsekuensi lain yang dapat secara permanen mempengaruhi masa depan anak-anak :

  1. Sekolah yang tidak bisa digunakan karena rusak
  2. Sekolah yang tidak bisa digunakan karena digunakan sebagai hunian sementara atau tempat pengungsian
  3. Sekolah yang sudah tidak dapat diakses
  4. Hilangnya akses fisik ruang bermain anak yang ramah
  5. Hilangnya peralatan sekolah dan materi pendidikan
  6. Guru tidak bisa mengajar
  7. Peserta didik diharapkan untuk mencari nafkah, membantu dalam pemulihan maupun dalam mengasuh adiknya secara purna waktu
  8. Gangguan psikososial pada guru, peserta didik dan tenaga kependidikan lainnya

Sektor pendidikan memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang diakibatkan oleh terjadinya bencana dan dalam mencegah bahaya menjadi bencana. Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) adalah upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan. Penyelenggaraan program SPAB diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB dan peraturan sebelumnya yakni Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Dari Bencana (SMAB). Kegiatan ini dilaksanakan pada saat situasi normal atau pra-bencana, pada situasi darurat dan pasca bencana.

Tujuan dari penyelenggaraan Program SPAB :

  1. Meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana.
  2. Melindungi investasi pada satuan pendidikan agar aman terhadap bencana.
  3. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan pendidikan agar aman terhadap bencana.
  4. Memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari dampak bencana di satuan pendidikan.
  5. Memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana.
  6. Memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik risiko bencana dan kebutuhan satuan pendidikan.
  7. Memulihkan dampak bencana di satuan pendidikan.
  8. Membangun kemandirian satuan pendidikan dalam menjalankan program SPAB.

Satuan Pendidikan yang Aman terhadap Bencana ditopang oleh tiga pilar yakni :
Pilar 1. Fasilitas Sekolah Aman
Pilar 2. Manajemen Bencana di Sekolah
Pilar 3. Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana